Sunday, October 2, 2011

Mindset (2) : Positive Mindset



Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya pada mindset (1), bahwa akar permasalahan yang sering muncul dalam suatu organisasi adalah pada faktor manusianya, khususnya pada pola pikir atau mindset. Apa sih “mindset” atau pola pikir itu ? “Mindset” atau pola pikir dapat didefinisikan sebagai “a fixed mental attitude formed by experience, education, prejudice”. Suatu sikap mental yang dibentuk oleh pengalaman, pendidikan, juga oleh prasangka-prasangka yang membentuk kebiasaan yang terpola.
Cobalah kita lihat dengan seksama hasil penelitian dari ILO (International Labor Organization) tahun 2003 tentang waktu yang dihabiskan seorang karyawan untuk menyelesaikan tugas yang sama di sektor manufaktur sebagai berikut:


Dan coba kita lihat apa yang biasa terjadi disekeliling kita sehari-hari:

  • Banyak pegawai / karyawan yang setiap hari lebih banyak mengeluh dari pada bekerja.
  • Rapat berjam-jam tanpa kesimpulan dengan hasil yang tidak jelas, dimulai dengan menunggu peserta rapat yang datang terlambat.
  • Banyak rencana kerja yang muluk-muluk namun hanya menjadi rencana sampai akhir periode tanpa diimplementasikan.
  • Penyelewengan penggunaan anggaran negara yang setiap hari menjadi head line news.
Pertanyaan selanjutnya adalah, seberapa besar peranan faktor manusia, khususnya “mindset” atas terjadinya berbagai hal sebagaimana yang disebutkan di atas?  Apakah peranan ”mindset” dalam pembentukan kualitas manusia, khususnya dalam meningkatkan produktivitas pegarai / karyawan?
Dalam dunia manajemen sumber daya manusia dikatakan bahwa kualitas manusia yang berpengaruh dalam produktivitasnya ditentukan oleh 3 fakor utama yaitu “Knowledge”, “Skill”, dan “Attitude” (KSA):
  • Knowlegde (K) sebagai kualitas dasar yaitu faktor pembentuk kualitas yang berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki seseorang.
  • Skill (S) sebagai faktor pembentuk kualitas yang sudah enabler, yaitu suatu keahlian yang dimiliki seseorang  dalam bidnag tertentu yang tentunya sudah terbukti dan dipraktekan secar berulang-ulang hingga orang tersebut menjadi ahli (expert).
  • Attitude (A) atau kualitas sikap mental (Mindset) yaitu kualitas yang berkaitan dengan konsepsi perilaku mental seseorang dalam bereaksi terhadap situasi-situasi yang dihadapinya.
Dengan demikian kualitas total manusia dapat disebut sebagai hasil perkalian dari Knowlegde (K), Skill (S), dan Attitude (A) dengan ilustrasi sebagai berikut:

Kualitas Manusia Total = K  x  S  x  A

Jika rentang nilai untuk masing-masing faktor tersebut kita definisikan sbb:
  • “Knowlegde” diberi skala dari 1 sampai 100 (sangat rendah - sangat tinggi).
  • ”Skill” diberi skala dari 1 sampai 100 (sangat rendah - sangat tinggi).
  • ”Attitude” diberi skala dari -1 sampai +1    (-1 = buruk  dan  +1 = baik).
Mari kita lihat contoh pengaruhnya 3 faktor tadi dalam pembentukan kualitas manusia.
Contoh 1.
Udin adalah seorang politikus terkenal anggota parlemen yang sangat ahli dalam bidang negosiasi dan birokrasi serta mekanisme anggaran negara.  Ia memiliki gelar Sarjana, masih muda serta memunyai banyak relasi dengan pihak bisnis, sesama anggota parlemen serta penyelenggara negara.   Namun ia memiliki suatu hobi yang kurang terpuji yaitu suka menyalahgunakan wewenang / kekuasannya serta berkompromi untuk mengambil keuntungan individu, keluarganya bahkan kelompok (partainya).
Katakanlah dengan profil seperti itu, Udin dinilai 100 untuk faktor ”K”, 100 untuk faktor ”S” dan (-)1 untuk faktor ”A”.  Dengan demikian kualitas total si Udin adalah sebagai berikut:

Kualitas Total Udin adalah 100  x  100  x  (-)1  = (-)10.000

Coba kita bandingkan dengan contoh berikut:
Contoh 2.
Seto hayalah  pada awalnya hanya seorang pengangguran yg tidak begitu mempunyai keahlian.  Ia hanya tamatan SLTA, tidak punya gelar apa-apa, namun Seto sangat disiplin bekerja, bisa dipercaya, bekerja keras, suka menolong dan senang belajar untuk meningkatkan pengatahuan dan keahliannya. 
Katakanlah dengan profil seperti itu, Seto dinilai 25 untuk faktor ”K”, 50 untuk faktor ”S” dan (+)1 untuk faktor ”A”.  Dengan demikian kualitas total si Seto adalah sebagai berikut:


Kualitas Total Seto adalah 25  x  50  x  (+)1  = (+)1.250


Dengan memperhatikan ilustrasi di atas, hal penting yang dapat kita tarik ialah sikap mental (mindset) merupakan penentu dari kualitas total seseorang, tidak terkecuali dalam organisasi, baik organisasi yang bersifat non profit maupun organisasi bisnis.
Selanjutnya, ada korelasi antara “mindset” dengan kinerja seseorang. Terdapat dua tipe “mindset”, mindset positif / proaktif dan mindset negatif / reaktif. Keduanya memiliki ciri masing-masing. Dalam gambar berikut ini akan terlihat korelasi antara pola-pikir atau “mindset” seseorang dengan kinerjanya.
Mereka yang memiliki “mindset” negatif / reaktif cenderung menunjukan kinerja yang rendah, bahkan kontraproduktif. Sebaliknya mereka yang memiliki “mindset” positif / proaktif menunjukan kinerja yang tinggi (produktif). >>> bersambung, Mindset (3): Mindset & Culture>>> 
Follow me on twitter @aguspri78

No comments:

Post a Comment

dream, keep it alive, passion will take you there

“ Setiap orang berhak sukses, setiap orang berhak bahagia. Perjalanan menuju sukes dan bahagia dimulai dari mimpi / cita - cita masing-masing. Jika kita memilih untuk menempuh perjalanan tersebut seperti aliran air maka kita hanya akan sampai pada comberan, sungai, danau, laut atau tempat-tempat lain yang lebih rendah. Namun jika kita menetapkan tujuan hidup (mimpi/cita-cita) dengan jelas maka kita bisa menetapkan jalan mana yang akan kita tempuh agar perjalanan menuju sukses dapat tercapai dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih bermakna dengan penuh gairah“.